Menjalin
hubungan dengan orang yang beda suku memang susah-susah gampang. Namun
pada dasarnya, Firman Tuhan tidak melarang seseorang untuk menikah
dengan orang yang berbeda suku. Justru secara biologis hal ini dipandang
baik karena dapat menumbuhkan sifat-sifat baru pada keturunan mereka.
Kendala
terberat yang sering dihadapi dalam hubungan lintas suku adalah restu
orangtua. Dalam hal ini, sangat penting bagi Anda berdua untuk mulai
membangun hubungan dengan keluarga pasangan. Tentu saja hal ini
membutuhkan proses, tidak bisa terjadi begitu saja secara instan.
Yang
dimaksud dengan keluarga pasangan tentu saja bukan hanya keluarga inti
namun mencakup keluarga besar. Kenapa? Karena budaya Asia umumnya masih
bersifat kekeluargaan. Sehingga ketika masuk dalam pernikahan, tidak
hanya bicara tentang Anda dan keluarga inti tapi juga keluarga besar
dari masing-masing pihak. Seringkali salah paham dan persepsi negatif
muncul bukan dari pasangan yang akan menikah, namun dari saudara atau
keluarga besar mereka. Hal ini memang sulit dicegah dalam hubungan beda
suku. Dibutuhkan banyak pengertian, kesabaran dan toleransi baik dari
pasangan maupun dari keluarga mereka.
Yang
paling penting adalah tetap bersikap hormat pada keluarga pasangan
bagaimanapun negatifnya sorotan yang muncul, dan terus tunjukkan bahwa
hubungan Anda didasarkan pada cinta, ketulusann da kekudusan.
Lama-kelamaan pihak keluarga yang kurang simpati pun dapat melunak dan
akhirnya akan menerima Anda maupun pasangan Anda yang berbeda suku
tersebut.
Jika
hubungan akrab telah terbentuk, biasanya perbedaan bisa lebih
dijembatani. Prasangka dan prejudice kesukuan juga bisa semakin
berkurang akibat keakraban yang sudah terjalin. Jika komunikasi yang
terjalin bisa semakin intens, keluarga pasangan dapat mengenal Anda
dengan lebih dekat, demikian juga keluarga Anda terhadap pasangan. Yang
penting adalah sopan-santun dan etika dalam menghadapi orangtua.
Kuncinya adalah Anda perlu bersabar dan jangan mudah putus asa.
Saat
restu orangtua didapat, tak otomatis segalanya menjadi mudah. Karena
perbedaan suku juga berarti perbedaan budaya dan kebiasaan. Segala
perbedaan ini tentu saja perlu disikapi dengan bijak. Hal-hal yang dapat
Anda lakukan untuk memuluskan hubungan adalah:
Ceritakan budaya Anda kepada pasangan.
Sangat penting bagi Anda berdua untuk menyadari bahwa Anda dibesarkan
dalam lingkungan adat dan budaya yang berbeda. Terdapat banyak
perbedaan dalam nilai-nilai yang Anda anut. Segala perbedaan itu perlu
untuk dibicarakan. Nah, dalam hal itu, Anda perlu membuka hati untuk
belajar adat dan kebiasaan masing-masing. Buka pikiran Anda untuk
memahami kebiasaan pasangan dan dengarkan dengan seksama meskipun hal
itu tampaknya kurang penting buat Anda.
Jangan
terlalu kritis dengan perbuatan pasangan yang melanggar kebiasaan atau
nilai kesopanan yang dianut budaya Anda, demikian juga sebaliknya.
Tugas Andalah untuk memperbaiki hal itu. Kesalahan maupun tindakan yang
kelihatan bodoh memang sering terjadi dalam ketidakmengertian kita akan
budaya pasangan. Jadi, maklumi saja hal itu dan beritahu pasangan
mengenai kesalahan "bodoh" yang dilakukannya ketika Anda telah berdua.
Rela belajar dan berubah di tengah keluarga pasangan untuk menghormati mereka.
Budaya Anda dan pasangan bisa jadi bertolak belakang dalam beberapa
segi. Saat Anda bersama keluarga pasangan, Anda akan diperhadapkan pada
hal-hal yang bila Anda lakukan, Anda akan "melanggar" budaya dan juga
nilai-nilai yang Anda anut selama ini. Dalam situasi seperti ini, hanya
satu kuncinya, bersikaplah fleksibel. Sepanjang hal itu tidak
bertentangan dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan, tak ada salahnya
Anda lakukan untuk menghormati keluarga pasangan Anda.
Jangan paksa pasangan Anda untuk merubah kebiasaannya.
Kebiasaan yang dimaksud di sini adalah karena pengaruh budaya dan
lingkungan keluarganya. Bahkan jika itu adalah kebiasaan buruk
sekalipun, yang harus Anda lakukan adalah memberikan dorongan untuk
membuatnya berubah bukannya memaksa pasangan untuk mengubah hal itu.
Hal
yang utama dan terutama dari hal ini adalah terus libatkan Tuhan dalam
hubungan Anda. Saat Anda memprioritaskan Tuhan, konflik apapun yang Anda
hadapi, jalan keluar pasti akan selalu Anda temukan dengan
bimbingan-Nya. Dengan hati yang senantiasa dipenuhi oleh kasih sejati
akan Tuhan, otomatis Anda pun akan sanggup mengasihi pasangan dengan
segala kekurangan dan kelebihannya.
Masa
pranikah adalah masa bagi Anda berdua untuk belajar dan memaknai
komitmen untuk mengasihi. Karena saat Anda pada akhirnya masuk ke dalam
pernikahan, hubungan Anda harus merefleksikan kasih dari Yesus sendiri
yang membuat Anda bertahan menghadapi segala konflik dan masalah dalam
keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar